Ki Narto Sabdho - Banjaran Arjuna 2
Berbeda dengan Lakon Banjaran yang di
bawakan oleh Ki Nartosabdo yang biasanya selesai dengan sekali “tancep
kayon”, lakon Banjaran Arjuna terdiri atas 2 seri masing-masing Banjaran
Arjuna I dan Banjaran Arjuna 2. Bajaran Arjuna I menceritakan kisah
Arjuna sejak lahir sampai menjelang pernikahannnya dengan Dewi Brata
Jaya. Sedang Banjaran Arjuna II dimulai dari Arjuna menikahi Dewi
Brata Jaya sampai dengan Baratayudha.
Mengulas
cerita yang dibawakan Dalang Legendaris semacam KI Nartosabdo seakan
menggelar sekian banyak kebaikan yang dirangkai secara runtut sejak talu
sampai perang brubuh. Hampir tak bisa deketemukan kelemahannnya. Oleh
karenanya pada postingan kali ini saya tak hendak mengulas materi
pewayangan serta aspek-aspek teknis yang lain tetapi lebih menekankan
pada cerita.
Cerita ini dimulai dengan kegelisahan
Para pandawa ketika menanti kedatangan Dewi Kunti dari Negara Dwarawati
dalam rangka melamar Dewi Brata Jaya untuk dinikahkan dengan Raden
Arjuna. Akan tetapi ternyata Dewi Kunthi Datang dengan membawa berita
yang tidak menggembirakan. Hal ini disebabkan persyaratan yang diajukan
oleh Prabu Baladewa sungguh diluar dugaan Para Pandhawa. Dewi Brata
Jaya bersedia dipersunting oleh siapapun pria yang mampu menyediakan
- Pangarak temanten dari Amarta ke Dwarati harus naik Kereta Kencana yang ditarik kuda raksasa.
- Pesta penganten harus dilaksanakan di balai kencana yang “saka sak domas”
- Pengarak pengantin harus diiringi Gamelan Lokananta yang berbunyi di angkasa.
- Serah terima pengantin harus dilengkapi Kebo Ndanu 140 yang “ pancal panggung”
- Abon-abo Suralaya yang berupa kayu klepu dewa ndaru, kembar mayang, gedhang mas pupus cindhe, lombok, terong yang berisi mutiara
- Kereta harus dikemudikan oleh kera putih yang bisa menyanyi (ngidung) dan mampu beksa (joget)
- Dalam waktu tujuh hari semua persyaratan harus tersedia. Jika tidak berhasil, maka lamaran De3wi Kunti ditolak.
Semula pendhawa menganggap bahwa
persyaratan ini berari penolakan karena hampir semua unsur yang
disyaratkan hampir tak mampu di wujudkan. Akan tetapi Resi Wiyasa
memandang persyaratan itu justru menguntungkan Pendhawa, karena hampir
semua syarat tadi dimiliki oleh Pandawa.
Yang menarik dari jawaban atas
pertasyaratan tadi, ternyata selesai ditangan Semar dan Anoman, yang
merupakan representasi dari Kawula Alit dan Rohaniwan. Semar
drekomendasikan oleh Abiyasa untuk dimintai pertimbangan sebagai simbol
wong cilik. Sedangkan Anoman merupakan simbol manusia yang sudah
“menep”. Merekalah yang pada akhirnya mampu mnyelesaikan permasalahan
yang dihadapi oleh para ksatria.
Seperti biasa, KI Narto Sabdo menyisipkan
pengetahuan tentang sastra dan budaya jawa secara sangat proporsional
ditengah dialog para tokoh yang dengan nyaman dapat anda ikuti.
Selengkapnya, kami persilahkan anda untuk
menikmati salah satu karya besar dari seniman yang belum ada
tandingannnya, Ki Narto Sabdho dalam Lakon Banjaran Arjuna II. Selamat
Menikmati……….
- Banjaran Arjuna 2_01
- Banjaran Arjuna 2_02
- Banjaran Arjuna 2_03
- Banjaran Arjuna 2_04
- Banjaran Arjuna 2_05
- Banjaran Arjuna 2_06
- Banjaran Arjuna 2_07
- Banjaran Arjuna 2_08
- Banjaran Arjuna 2_09
- Banjaran Arjuna 2_10
- Banjaran Arjuna 2_11
- Banjaran Arjuna 2_12
- Banjaran Arjuna 2_13
- Banjaran Arjuna 2_14
- Banjaran Arjuna 2_15
- Banjaran Arjuna 2_16 (tamat)
BANJARAN ARJUNA2
Catatan:
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Ki Narto Sabdho - Banjaran Arjuna 2
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono