Ki Narto Sabdho - Gatutkaca Sungging
.
Cerita ini dimulai dari kegundahan hati
Prabu Duryudana karena ulah Raden Gatutkaca yang membangun pesanggrahan
di tepi barat Padang Kuruksetra. Tindakan Raja Muda Pringgondani ini
dianggap membahayakan posisi Prabu Duryudana, terlebih menghadapi perang
Baratyuda. Oleh karena itu, Duryudana menghdirkan Prabu Baladewa guna
diminta bantuan menyingkirkan Gatutkaca atau setidaknya meneken ruang
gerak putra Wrekudara ini.
Alih-alih mendapatkan bantuan dan
dukungan dari Raja Mandura yang terkenal lugas Duryudana justru
dipersalahkan dan dianggap tidak memiliki hak menghentikan Gatutkaca.
Pesanggrahan yang dibuat oleh gatutkaca tidak berada di wilayah
teritorial Hastinapura sehingga Duryudana tak memiliki kewenangan
mengehentikan Gatutkaca. Tentusaja Prabu Duryudana kecewa (kalau tak
boleh disebut marah) kepada Prabu Baladewa. Tapi apa mau dikata, secara
wibawa jelas Duryudana berada diu bawah Baladewa.
Pada saat bersamaan, datang seorang
pendeta raksasa Begawan Nilayaksa. Dia memiliki seorang anak yang
menjadi raja di Keraton Hawiyat bernama Prabu Pawakadewa. Hebatnya,
Begawan Nilayaksa ternyata memiliki kesaktian dan pengetahuan yang tidak
main-main. Pada pertemuan awal saja, dia bisa mengetahui sejarah hidup
semua yanng hadir di pasewakan. Mulai dari Resi Durna, Prabu Baladewa
dan Sangkuni. Nilayaksa menyatakan kesanggupannya untuk membantu
Duryudana. Bakan saja menyingkirkan Gatutkaca tetapi juga mengawal
Hastina menghadapi Baratayuda. Pernyataan Nilayaksa ini tentu
menyinggung banyak fihak . Bukan hanya Baladewa yang tersinggung,
tetapi juga Adipati Karna dan (bahkan) Pendhita Durna.
Ada dua syarat yang diajukan Nilayaksa,
yaitu meminta menikahkan puteri Hastinapura yaitu Dewi Lesmanawati
dengan putera sang Begawan, yaitu Prabu Dewa Pawaka. Dan meminta tumbal
“wong boga sampir” yaitu Ki Lurah Semar. Duryudana menyanggupi syarat
ini. Maka segeralah diupayakan untuk menyingkirkan Gatutkaca dari
pesanggrahannya di Padang Kurukhsetra.
Seperti biasa, mendengarkan pagelaran Ki
Nartosabdo kita bukan saja disuguhi alur cerita yang runtut dan menarik
tetapi juga mendapatkan banyak hal baru di dunia pewayangan dan budaya
jawa pada umumnya. Lihatlah pada jejer I. Dari dialog antara Nilayaksa
dengan Duryudana saja kita sudah disuguhi serba singkat sejarah dan
perjalanan hidup Pendhita Durna, Baladewa dan Adipatikarna. Oleh karena
itu, membuat sinopsi dari cerita yang akan secara runtut dibawakan oleh
Ki Narto Sabdho, sama saja akan melemahkan cerita yang sangat menarik
ini. karenanya, langsung saja download file audio Gatutkaca Sungging
berikut ini:
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_1a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_1b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_2a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_2b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_3a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_3b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_4a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_4b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_5a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_5b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_6a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_6b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_7a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_7b
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_8a
- Ki Nartosabdho, Gatutkaca Sungging_8b
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Ki Narto Sabdho - Gatutkaca Sungging
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono