Ki H Anom Soeroto – Semar Mantu

Ki H Anom Soeroto – Semar Mantu

Prabu Sri Batara Kresna, Raja Dwarawati sedang dirundung duka.  Pasalnya, terdengar khabar bahwa putrinya yaitu Siti Sundari yang baru saja disunting oleh Raden Abimanyu hilang dari Kasatriyan Plangkawati, yang disusul menghilangnya sang suami.  Segala upaya telah ditempuh namun belum juga memberikan hasil.  Pasangan muda itu seperti lenyap ditelan bumi.
Beruntung disaat duka Sri Kresna belum sembuh, dia menemukan seorang putri yang belakangan diangkat sebagai putri pungut dan diberi nama Endang Lara Temon.   Kendati Cuma seorang putrid pungut, kecantikan Endang Lara Temon telah menggetarkan dunia dan terdengar di telinga Raden Lesmana Mandrakumara, pangeranpati Kerajaan Hastinapura.  Prabu Duryudana meminta pertolongan Prabu Baladewa, Raja Mandura untuk melamar Endang Lara Temon guna dinikahkan dengan Putra Mahkota idiot, Lesmana Mandrakumara.

Dari siniliah cerita itu dimulai.  Prabu Kresna tengah menerima kehadiran Prabu Baladewa ketika Gareng, Petruk,dan Bagong wulucumbu Madukara, anak lelaki Semar,  datang menghadap dengan membawa pesan dari bapaknya untuk melamar Endang Lara Temon guna dinikahkan dengan Bambang Senet, putra pungut Ki Badranaya.   Tak pelak, hal ini menimbulkan kemarahan Prabu Baladewa yang juga membawa maksud yang sama dengan punakawan.  Sayangnya, Prabu Baladewa belum sempat menyampaikan hal ini kepada Raja Dwarawati.  Karena Punakawan tetap bersikukuh dan tak mau mengalah dalam melamar Lara Temon, perselisihan tak dapat dihindarkan dan bahkan berujung dengan perang terbuka antara Punakawan dan Kurawa yang mengiringi kehadiran Baladewa ke Dwarawati.
Agar tidak berbuntut pada perselisihan  lebih jauh, Prabu Kresna mengambil jalan tengah dengan membuka sayembara yang berupa persyaratan kepada siapapun yang bermaksud melamar Endang Lara Temon.  Adapun, persyaratan yang diajukan oleh Prabu Kresna adalah Pertama, Tontonan Swarga Gangsa Lokananta, Kayu Klepu Dewa Ndaru, Gedhang Mas Debog Swasa, Pupus Cindhe Tali Jatha Kencana. Kedua, Pengantin Pria Harus Nitih Dwipangga kang bisa tatajalma. Ketiga, didepan pengantin pria harus ada Kera Putih yang bisa menari.   Keempat,  yang merias pengantin haruslah seorang dewa rupawan dan bidadari cantik.  Kelima, Pengantin pria harus diiring oleh Ratu 1000 Negara.  Keenam, mas kawin yang diminta berupa Gunung yang bisa berjalan dan bisa berbicara.  Serangkaian syarat yang luar biasa berat untuk bisa dipenuhi.  Akan tetapi karena itu sudah menjadi keputusan, maka Baladewa dan Punakawan menyatakan kesediaannya.
Berhasilkan Bambang Senet mempersunting Endang Lara Temon?  Kemanakah sebenarnya Siti Sundari dan Abimanyu pergi? Bagaimana Nasib Lesmana Mandrakumara? Berhasilkah dia memenuhi persyaratan yang diminta oleh Prabu Kresna?
Pertanyaan itu akan terjawab jika anda sudah tuntas mengikuti Lakon Semar mantu yang dibawakan dengan Manis pleh KI H Anom Soeroto.  Selamat menikmati.

Title: Ki H Anom Soeroto – Semar Mantu
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono