Matematika Ekonomi - APLIKASI DIFERENSIAL DALAM EKONOMI
ELASTISITAS
Untuk mengukur besar kecilnya perubahan jumlah yang diminta
(ditawarkan) oleh konsumen terhadap suatu barang ditentukan oleh besarnya
koefisien elastisitas. Ada 3 macam elastisitas yang sering digunakan untuk
mengetahui tingkat perubahan jumlah yang diminta, yaitu : elastisitas harga,
elastisitas pendapatan dan elastisitas silang.
A.
Elastisitas Harga
Koefisien elastisitas
harga adalah
perbandingan antara perbedaan relative dari jumlah barang yang diminta / ditawarkan
dengan perubahan relative harganya.
Secara sistematis :
∆x
Eharga =
x ATAU Eharga = ∆x . P → ∆x
. P
∆P
X ∆P ∆P
x
P
Dimana
: x = variable kuantitas
P = variable harga
Elastisitas
harga dapat digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah barang
yang diminta /ditawarkan apabila harganya berubah.
1) Eh > 1 : Suatu barang yang
mempunyai elastisitas harga lebih besar
dari satu sifat ELASTIS.
2) Eh < 1 : Suatu barang yang
mempunyai elastisitas harga lebih kecil
dari satu sifat IN ELASTIS
3)
Eh = 1 : Suatu barang yang mempunyai elastisitas harga sama dengan satu sifat UNITER
ELASTICITY (UNITARY ELASTICITY).
Contoh :
1. Bila harga dari suatu barang naik
dari Rp. 100,- menjadi Rp. 150,- maka jumlah yang diminta turun dari 400 unit
menjadi 300 unit. Carilah besarnya koefisien elastisitas harganya.
Jawab
:
P1
= Rp. 100,- x1
= 400 unit
P2
= Rp. 150,- x2
= 300 unit
∆P
= Rp. 150 – Rp. 100 = Rp 50 ∆x
= 300 – 400 = -100
∆x P1
Eharga
= .
∆P x1
Eh = -100
. 100 = -0,5
50 400
Eh < 0 maka sifatnya in elastic.
Keterangan :
Dari contoh diatas tanda negative dapat diabaikan.
Tanda negative hanya menunjukkan bahwa hubungan antara perubahan harga dengan
perubahan jumlah yang diminta berbanding terbalik. Elastisitas harga = 0,5
artinya apabila harga naik sebesar 1% maka jumlah yang diminta turun sebesar
0,5%.
Grafik:
P
150
100 Demand
300400 x
2. Fungsi
permintaan suatu barang tertentu adalah p = 10 – 2x dimana p adalah variable
harga dan x adalah variable jumlah / kuantitas. Carilah besarnya elastisitas
permintaan akan barang ini pada harga 5.
Jawab :
P =
10 – 2x bila p = 5 dan x
= 2,5 maka dx = - 1
5 =
10 – 2x dp
2
5 –
10 = -2x Besarnya
elastisitas permintaan akan barang ini adalah :
-5 =
-2x E harga = P
. dx = 5 . -1
= -5 = -1
X = -5 / -2 x dp
2,5 2 5
X = 2,5
Karena
hasil perhitungan Eh = -1 (Eh < 0) maka sifatnya in elastic.
3.
Bila diketahui fungsi permintaan dan penawaran suatu
barang adalah D = p = 20 -2x2 dan S = 8 + 2x. Carilah besarnya
elastisitas permintaan dan penawaran barang ini pada titik keseimbangan pasar!.
Jawab
:
Keseimbangan
pasar diperoleh pada saat fungsi permintaan sama dengan fungsi penawaran yaitu
:
D
= S
20 - 2x2 = 8 + 2x
20 - 2x2 - 8 - 2x = 0
-2x2
- 2x + 12 = 0 di sederhanakan dengan membagi -2
x2
+ x – 6 = 0 difaktorialkan
(x - 2)(x + 3) =0
x1 = 2 dan x2 = -3
(tidak dipakai)
Kalau
x = 2 maka P = 20 -2x2 = 20 – 2(2)2 = 20 – 8 = 12
Jadi titik keseimbangan pasar (2;12)
Elastisitas permintaan
pada titik keseimbangan (2;12) adalah =
Dari fungsi Permintaan maka → dx = -4x → dx = - 1
dp dp 4x
Eharga = P . dx = 12 . – 1 = -12 = -0,75
x
dp 2 4(2)
16
(Tanda negative dapat diabaikan. Tanda negative hanya menunjukkan bahwa hubungan
antara perubahan harga dengan perubahan jumlah yang diminta berbanding
terbalik).
Karena hasilnya Eh = -0,75 (Eh < 0) maka sifatnya in elastic.
Dari fungsi Penawaran maka → dx = 2 → dx = 1
dp dp 2
Eharga = P . dx = 12 . 1 = 12 = 3
x
dp 2 2 4
Karena hasilnya Eh = 3 (Eh > 0)
maka sifatnya elastic.
B.
Elastisitas Pendapatan
v Elastisitas
pendapatan adalah : pengukuran tentang derajat kepekaan relative dari jumlah
barang yang diminta sebagai akibat dari adanya perubahan pendapatan. Besarnya
derajat kepekaan dari hubungan tersebut ditunjukkan oleh koefisien elastisitas
pendapatan.
v Koefisien
elastisitas pendapatan adalah perbandingan antara perubahan relative dari jumlah
barang yang diminta dengan perubahan relative pendapatannya.
Secara sistematis :
∆x
E
income = x ATAU
E income = ∆x . y
∆y ∆y x
y
Dimana
: x = variable kuantitas
y = variable pendapatan / income
v Elastisitas
pendapatan dapat digunakan untuk mengetahui jenis dari suatu barang. Apabila
koefisien elastisitas pendapatan barang a lebih besar dari satu (Eincome > 1) maka barang tersebut termasuk barang mewah. Sedangkan apabila pendapatan barang a
positif tapi lebih kecil dari satu (Eincome
+ < 1) maka barang a tersebut barang
kebutuhan pokok. Dan apabila koefisien elastisitas pendapatan negative (Eincome < 0) maka barang a termasuk barang inferior.
Contoh :
1.
Pendapatan masyarakat disuatu daerah pada suatu waktu
adalah sebesar Rp. 400.000.000,- dan jumlah yang diminta akan barang A sebesar
200.000 unit. Pada saat berikutnya pendapatan masyarakat itu meningkat menjadi
Rp. 500.000.000,- dengan jumlah yang diminta akan barang adalah sebesar 400.000
unit.
Carilah besarnya elastisitas pendapatannya!.
Jawab :
Y1 = Rp. 400.000.000 x1
= 200.000 unit
Y2 = Rp. 500.000.000 x2
= 400.000 unit
∆y = Rp. 500.000.000 – Rp. 400.000.000 ∆x
= 400.000 unit – 200.000 unit
= Rp. 100.000.000 = 200.000 unit
E income =
∆x . y = 200.000 . 400.000.000
=
4
∆y x 100.000 200.000.000
Karena hasil Eincome = 4 (Eincome
> 1) maka barang tersebut termasuk barang mewah.
2.
Pola hubungan fungsional antara tingkat pendapatan
masyarakat dengan jumlah yang diminta akan suatu barang pada suatu daerah
tertentu adalah y = 2x2 + 2, dimana x adalah jumlah atau kuantitas
barang itu dalam ribuan unit dan y adalah besarnya pendapatan (income)
masyarakat tersebut dalam jutaan rupiah. Carilah besarnya elastisitas pendapatan
terhadap permintaan barang tersebut pada tingkat pendapatan sebesar 10 juta
rupiah.
Jawab :
Y = 2x2 + 2 Jadi bila y = 10 maka x = 2
10 = 2x2 + 2 Y = 2x2 + 2
10 – 2 = 2x2 dy
= 4x
8 = 2x2 dx
x2 = 8/2 = 4 dy = 1
x = √4 = 2 dx
4x
Eincome = y . dy = 10 . 1 = 10
. 1 = 10 = 0,625
x
dx 2 4x
2 4.2 16
Karena hasil Eincome = 0,625 (Eincome
< 1 tapi hasilnya positif) maka barang tersebut termasuk barang kebutuhan
pokok.
C.
Elastisitas Silang
v Elastisitas
silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan relative dari jumlah barang
yang diminta sebagai akibat dari adanya perubahan tingkat harga barang lain
yang berhubungan dengan barang tersebut.
v Besarnya
kepekaan dari hubungan tersebut ditunjukkan oleh koefisien elastisitas
silangnya.
v Koefisien elastisitas
silang adalah perbandingan antara perubahan relative dari jumlah barang yang
diminta sebagai akibat dari adanya perubahan relative dari harga barang lain
yang berhubungan dengan barang tersebut.
Secara sistematis :
∆x1
E
silang = x1 ATAU E silang
= ∆x1 . P2
∆P2 ∆P2 x1
P2
Dimana
: x = kuantitas barang pertama
P = harga barang kedua
v Koefisien silang dapat digunakan
untuk mengetahui hubungan dari kedua barang.
1)
Apabila koefisien elastisitas silang lebih besar dari nol (E>0), maka kedua barang tersebut mempunyai hubungan
substitusi.
2)
Bila elastisitas silang lebih kecil dari nol (E<0) maka barang tersebut
memiliki hubungan komplementer.
3)
Jika elastisitas silang sama dengan nol (E = 0) maka kedua barang tersebut
tidak memiliki hubungan sama sekali.
Contoh :
Harga gula pada suatu ketika
adalah Rp. 1.500,- per kilogramnya, dan
kemudian naik menjadi Rp. 2.000,- perkilogramnya. Akibatnya permintaan kopi
menjadi turun dari 100 unit menjadi 50 unit. Carilah besarnya koefisien
elastisitas silang antara gula dan kopi, dan apa hubungan antara gula dan kopi.
Jawab :
Gula Kopi
P0 = Rp. 1.500/kg x0
= 100 unit
P1 = Rp. 2.000/kg x1
= 50 unit
∆P = Rp. 2.000 – Rp. 1.500 =
Rp. 500 ∆x = 50 unit –
100unit = - 50 unit.
Elastisitas gula-kopi = ∆xkopi
. Pgula = -50 . 1.500 = - 1,5
∆Pgula xkopi 500
100
Jadi, koefisien elastisitas
silang antara gula dan kopi = -1,5 (E < 0) maka hubungan antara gula dan
kopi adalah komplementer.
BIAYA (COST)
v Pengertian Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang tidak dapat
dihindarkan untuk menghasilkan / memprodusir dan atau memasarkannya.
v Biaya total (Total Cost / TC)
adalah sejumlah biaya yang dibutuhkan
untuk memprodusir dan atau memasarkan sejumlah barang atau jasa.
→ Jika x merupakan jumlah / kuantitas dari barang /
jasa yang diprodusir atau dipasarkan, dan TC merupakan biaya total (Total
Cost), maka pola fungsional antara variable biaya total dan kuantitas adalah :
→ Dalam hal
ini besar kecilnya biaya total ditentukan oleh besar kecilnya kuantitas /
jumlah yang diprodusir (Sofyan Assauri halm. 266).
v Biaya rata – rata (Average Cost / AC) adalah biaya per unit yang dibutuhkan untuk memprodusir suatu barang /
jasa pada tingkat produksi tertentu.
→ Biaya rata
– rata ini kemungkinan berbeda – beda besarnya pada berbagai tingkat produksi.
Tingkat produksi yang mempunyai rata – rata yang terendah disebut tingkat
produksi optimal. Besarnya biaya rata – rata dapat diperoleh dari hasil bagi
biaya total dengan jumlah / kuantitas yang diprodusir.
→ Bila AC adalah biaya rata – rata, maka :
v Biaya marjinal (Marginal Cost /
MC) adalah besarnya pertambahan biaya
total yang dibutuhkan akibat pertambahan hasil produksi satu unit pada suatu
tingkat produksi tertentu.
ü Besarnya biaya marjinal berbeda –
beda pada berbagai tingkat produksi, tergantung dari bentuk fungsi atau kurve
biaya totalnya.
ü Besarnya biaya marjinal dapat
diperoleh dari hasil bagi pertambahan biaya total dengan pertambahan jumlah / kuantitas yang
diprodusir.
ü Bila MC atau TC adalah biaya
marginal dan ∆TC merupakan pertambahan biaya total serta ∆x merupakan
pertambahan jumlah / kuantitas yang diprodusir, maka :
ü Biaya marjinal merupakan derivative dari fungsi biaya
total. Dalam pembahasan biaya total dan biaya rata – rata perlu diperhatikan
bahwa variable kuantitas tidak mungkin negative, jadi harus lebih besar atau
sama dengan nol, sehingga :
ü Pola hubungan variable biaya
total dengan variable hasil produksi dapat berbentuk garis lurus yaitu fungsi
linier, dan dapat berbentuk garis tidak lurus yaitu fungsi non linear, antara
lain fungsi kuadrat dan fungsi pangkat tiga (Sofyan Assauri hal. 267)
v TABEL FUNGSI CURVA BIAYA TOTAL
GARIS LURUS, KUADRAT DAN PANGKAT TIGA
Jenis Biaya
|
Fungsi Linear
TC = ax + b
|
Fungsi Kuadrat
TC = Ax2 + Bx + C
|
Fungsi Matematika
TC = Ax2 + Bx2 +
Cx + D
|
|
TC
= biaya total
a
= koefisien
x
= var.bebas
b
= konstanta
|
TC
= biaya total
A,B
= koefisien
x
= var.bebas
C
= konstanta
|
TC
= biaya total
A,B,C
= koefisien
x
= var.bebas
D
= konstanta
|
Biaya
Total (TC)
|
TC
= ax + b
|
TC
= ax2 + bx + c
|
TC
= ax2 + bx2 + cx + d
|
Biaya
Rata – Rata (AV)
|
AC = ax + b
x
AC
= a + b
x
|
AC = ax2 + bx + c
x
AC
= ax b + c
x
|
AC = ax2 + bx2 + cx
+ d
x
AC
= ax + b + c
x
|
Biaya
Marjinal (MC) atau (TC’)
|
MC
atau TC’ = a
|
MC
atau TC’ = 2a + b
|
MC
atau TC’ = 3ax2 + 2bx + c
|
Grafik
|
TC,
AC, MC
TC
AC
MC
x
|
TC,
AC, MC
TC MC
AC
x
|
TC,
AC, MC
TC TC1
MC
AC
x
|
CONTOH :
1.
Bila diketahui fungsi biaya total suatu barang adalah TC = 4x + 6
dimana TC merupakan variable biaya total dan x merupakan variable kuantitas.
Carilah fungsi biaya rata – rata dan biaya marginalnya serta gambarkan grafik
fungsinya atau curvenya!
JAWAB :
TC = 4x + 6
AC = 4 + 6
X
MC / TC’ = 4
Grafik
TC, AC, MC
TC
6
AC
4 MC
x
2.
Jika diketahui fungsi biaya total dari suatu barang tertentu adalah TC
= ¼ X2 – ½ x + 9/4 , dimana
TC merupakan variable biaya total dan x merupakan kuantitas. Carilah fungsi
biaya rata – rata dan biaya marjinalnya serta gambarkan grafik fungsinya atau
curvenya!
JAWAB :
TC = ¼ X2 – ½ x + 9/4
AC = ¼ X2 – ½ x
+ 9/4
x
= ¼ X – ½ + 9/4 x
MC = TC’ = 2. ¼ x - ½
TC’ = ½ x - ½ atau kalau disederhanakan TC’ = ½ (x - 1)
→ TC’’ = ½
Grafik
TC, AC, MC
TC MC
2 AC
1
X
Biaya total minimum :
TC’ = 0 →1/2 x – ½ = 0
→ ½ x = ½
→ x =
½ = 1, maka titik pada x = 1 dan TC = 2 adalah
titik minimum.
½
Mencari besarnya TC yang
merupakan titik minimum dengan memasukkan fungsi awal TC dengan mengganti x = 1
:
TC = ¼ X2 – ½ x +
9/4
TC = ¼ (1)2 – ½
(1) + 9/4
TC = 0,25 – 0,5 + 2,25
TC = 2
3.
Bila diketahui fungsi biaya total dari suatu barang tertentu adalah TC
= x3 – 3x2 + 15x + 27 dimana TC merupakan variable biaya
total dan x merupakan variable
kuantitas. Carilah fungsi biaya rata – rata dan biaya marginalnya serta
gambarkan grafik fungsinya atau curvenya!.
JAWAB :
TC = x3 – 3x2
+ 15x + 27
AC = x3 – 3x2
+ 15x + 27
X
AC = x2 – 3x + 15
+ 27
X
MC atau TC’ →TC = x3 – 3x2 + 15x + 27
TC’ =
3x2 - 6x + 15
Untuk menggambar grafik
fungsi atau curve biaya total (TC) , biaya rata – rata (AC) dan biaya marginal
(MC) tersebut digunakan bantuan table dengan memasukkan rumusnya :
X
|
TC
|
AC
|
MC
|
TC1
|
0
|
27
|
∞
|
15
|
28
|
1
|
40
|
40
|
12
|
40
|
2
|
53
|
26½
|
15
|
52
|
3
|
72
|
24
|
24
|
64
|
4
|
103
|
25 3/4
|
39
|
76
|
5
|
152
|
30 2/5
|
60
|
88
|
6
|
225
|
37½
|
87
|
100
|
Grafik
TC, AC, MC
70
60 TC TC1
50
MC
40
30
AC
20
10
1 2 3
4 5 6
Dari gambar di atas terlihat
titik belok (inflection point) dari
curve biaya totalnya pada x = 1, TC = 40
Jika 0 < x
< 1 curvenya cekung ke bawah dan bila x > 1 curvenya cekung ke atas.
Ø Slope dari curve biaya total pada
x = 1 adalah :
TC’ (1) = 12 atau MC = 3x2 - 6x + 15
MC
= 3 (1)2 – 6(1) + 15
MC = 12
Ø Persamaan garis tangent
perbelokan diperoleh sebagai berikut :
Bentuk persamaan TC1
= 12 x + b karena garis ini melalui titik (1;40) maka
40 = 12(1) + b → 40 = 12 + b →
40 – 12 = b → b = 28
Jadi garisnya adalah TC1
= 12x + 28 adalah suatu pendekatan yang baik untuk fungsi biaya total pada
interval 0 ≤ x ≤ 2 (Sofyan Assauri hal.272).
HASIL PENERIMAAN PENJUALAN (REVENUE)
Untuk
memperhitungkan keuntungan (laba) yang diperoleh suatu perusahaan, kita perlu
menghitung besarnya penerimaan penjualan (revenue)
dari produk yang diprodusir. Kita harus mempertimbangkan dan melihat hasil
penerimaan dari : Total Penjualan (Total
Revenue / TR), Penjualan Rata – Rata (Average
Revenue / AR) dan Penjualan Marjinal (Marginal
Revenue / MR).
1.
Total
Revenue (TR)
· Total Revenue (TR) adalah
besarnya hasil penerimaan total yang diterima oleh perusahaan / produsen dari
penjualan sejumlah produk yang diproduksinya.
· Besarnya hasil penerimaan total (Total Revenue) merupakan hasil perkalian
antara jumlah / kuantitas produk dengan harga yang terjadi karena adanya
permintaan (Demand). Atau TR
merupakan hasil penerimaan dari penjualan produk dalam jumlah tersebut.
Formula hasil penerimaan total
:
|
2.
Average
Revenue (AR)
· Penerimaan rata – rata (average revenue) adalah hasil penerimaan
per unit yang diperoleh dari penjualan suatu barang / jasa pada jumlah /
kuantitas tertentu.
· Average Revenue ini kemungkinan
berbeda – beda besarnya pada berbagai tingkat kuantitas tergantung bentuk
fungsi atau curva total revenuenya.
· Fungsi average revenue diperoleh dari total revenue dibagi jumlah /
kuantitas yang dijual (x) adalah merupakan fungsi permintaan yaitu :
|
Dimana p merupakan harga
permintaan dari barang tersebut.
3.
Marginal
Revenue (MR)
· Penerimaan Marginal (marginal revenue) adalah besarnya
besarnya hasil pertambahan penerimaan (revenue) yang diperoleh akibat
pertambahan penjualan suatu barang / jasa satu unit pada suatu tingkat jumlah /
kuantitas tertentu.
· Besarnya Marginal Revenue ini kemungkinan berbeda – beda besarnya pada
berbagai tingkat kuantitas tergantung bentuk fungsi atau curva total revenuenya.
Besarnya marginal revenue dapat
diperoleh dari hasil bagi pertambahan total
revenue dengan pertambahan jumlah / kuantitas yang dijual. Bila TR’ adalah marginal revenue dan ∆TR merupakan
pertambahan total revenue serta ∆x
merupakan pertambahan jumlah / kuantitas yang dijual, maka :
|
· Didalam pembahasan total revenue dan average revenue perlu diperhatikan bahwa variable total revenue (TR), average revenue
(AR) dan variable kuantitas tidak mungkin negative, jadi TR ≥ 0, AR ≥ 0 dan x ≥
0.
CONTOH :
1. Jika diketahui fungsi permintaan
suatu barang adalah : p = 12 – x2, maka carilah besarnya TR, AR dan
MR serta gambar grafiknya.
Jawab :
D = p = 12 – x2
TR = p.x
TR = (12 – x2).x
TR = 12x – x3
AR = TR = 12x -
x3 = 12 – x2
X x
MR = TR’
MR = TR = 12x – x3
MR = TR’ = 12 – 3x2
Untuk menggambarkan grafiknya
diperlukan table berikut :
X
|
AR = p = 12 – x2
|
TR = 12x – x3
|
MR = TR’ = 12 – 3x2
|
0
|
12
|
0
|
12
|
1
|
11
|
11
|
9
|
2
|
8
|
16 (max)
|
0
|
3
|
3
|
9
|
-15, dst…
|
Grafik :
16
Titik Maksimal ada pada x = 2
14 TR
12
10
8
6
4
2
AR = p
MR
x
1 2
3
ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA
PASAR PERSAINGAN MURNI DAN MONOPOLI
1.
Keuntungan Maksimum Pada Pasar
Persaingan Murni
a. Suatu pasar dikatakan sebagai
pasar persaingan murni apabila mempunyai cirri – cirri sebagai berikut:
ü Penjualnya banyak
ü Barang yang dijual bersifat
homogeny
ü Barang yang dijual oleh seorang
penjual merupakan bagian kecil dari seluruh barang yang ada dipasar.
b. Curve permintaan pasar persaingan
murni adalah mendatar (horizontal). Secara grafik fungsi permintaan, fungsi
biaya rata – rata (average cost) dan fungsi biaya marginal (marginal cost)
dapat dilihat sebagai berikut :
MC AC Demand = p = AR = MR
p
A B
x0 x1 x
c. Bila p adalah harga dan x adalah
kuantitas hasil (output), maka p adalah tetap
tertentu (sebesar konstanta) pada pasar persaingan murni. Jadi p = c
dimana c = konstanta, maka :
|
Sehingga dalam gambar terlihat curve permintaan
bertindih dengan curve marginal revenue dan average revenue atau TR’ = P = AR.
d. Bila TC adalah biaya total (total
cost) maka besarnya laba / keuntungan (profit) yaitu : ∏=TR – TC dimana TR =
f(x) dan TC = g(x). Laba maksimum (keuntungan maksimum) diperoleh bila :
1). ∏ = d∏ = 0
dx
∏” = d∏ = dTR
– dTC = 0 ATAU ∏’ = TR’ – TC’ =
0
dx dx
dx
Ini berarti MR – MC = 0 atau MR = MC jadi
TR’ = TC’
2). ∏” = d2∏
< 0
dx2
∏” = d∏ = dTR – dTC < 0
ATAU ∏’ = TR” – TC” < 0 atau TR” < TC”
dx dx
dx
SOAL :
Apabila diketahui fungsi
permintaan adalah p = 10 dan biaya rata – rata dari barang adalah AC = x2 - 6x + 12.
Maka carilah besarnya kuantitas yang memberikan laba maksimum dan berapa
besarnya laba maksimum tersebut. Gambar juga grafiknya!.
2.
Keuntungan Maksimum Pada Pasar
Persaingan Monopoli
a. Yang dimaksud dengan pasar monopoli
adalah suatu pasar yang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
ü Hanya terdapat satu penjual
ü Tidak ada penjual lain yang dapat
menjual output pengganti bagi output yang dijual monopolis tersebut
ü Ada halangan, baik bersifat alami
maupun buatan, bagi perusahaan lain memasuki pasar tersebut.
ü Seorang monopolis dapat
menentukan harga jual dipasar produk yang dihasilkannya sesuai dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
### jika menginginkan
jumlah output yang terjual lebih banyak, maka ia harus menurunkan harga
jualnya.
### jika menginginkan
harga jualnya tinggi, maka jumlah output yang terjual lebih sedikit.
ü Kurve permintaan pasar bagi
produk seorang monopolis mempunyai kemiringan negative seperti berikut :
p
AR
MR D
x
b. Seorang monopolis yang rasional
akan selalu menghasilkan output dan kemudian menjualnya pada tingkat optimal.
Artinya pada tingkat output yang akan mendatangkan laba maksimum atau rugi
minimum bagi seorang monopolis adalah apabila terpenuhi syarat sebagai berikut
:
1). ∏’ = 0
∏’ = TR’ – TC’
TR’ = TC’
Atau laba maksimum dapat diperoleh bila MR
= MC
2). ∏” < 0
∏” = TR” – TC” < 0
TR’ = TC’
SOAL
Bila diketahui fungsi
permintaan adalah x = 14 – p, dan fungsi biaya rata – rata adalah 2x – 16 + 35
,
X
Carilah besarnya kuantitas
yang memberikan laba maksimum dan berapa besarnya laba maksimum serta gambarkan
grafiknya!.
By
Martono
Sumber
: Dosen Pengampu
Title: Matematika Ekonomi - APLIKASI DIFERENSIAL DALAM EKONOMI
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
1 komentar:
Informasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.