Serial Syeh Jangkung (Saridin): ANDHARANTE
Akhirnya, peristiwa itu dilaporkan ke Mataram. Sultan Agung mengutus Syekh Makdum Alatas
untuk menangani ontran-ontran tadi. Kepada Syekh Makdum dijanjikan,
kalau bisa ngrangket Ondorante akan dihadiahi tanah untuk mendirikan
pondok pesantren di Sitinggil (desa tempat Ondorante
berada). Singkat cerita, setelah mereka bertemu, Syekh Makdum dan
Ondorante terlibat perdebatan sengit. Dan karena Ondorante tidak mau
menyadari kesalahan, maka terjadilah perang tanding. Hanya, perang tanding itu pun juga tidak menyelesaikan masalah. Sebab, kesaktian mereka seimbang. Keduanya sama-sama teguh tanggon, sama-sama memiliki segudang aji jaya kawijayan sekaligus penangkal.
Ketika sedang silih ungkih itu, tiba-tiba
Syekh Makdum sadar, dan ingat pesan almarhum guru. Kemudian dia
menghindar dari gelanggang dan menemui muridnya, Klinthing Wesi. Kepada si murid ia berbisik, ‘’Rumangsa
lingsem aku ditantang bocah nganti padudon ngrembug bab kapitayan.
Awit aku kemutan marang dhawuhe guruku biyen, menawa kapitayanmu iku
kapitayanmu, kapitayanku iku kapitayanku…’’ Dengan kesadaran seperti itu Syekh Makdum segera melakukan salat makrifat.
Setelah salat ia meninggal dengan tenang tanpa sebab. Konon, setelah
dikubur, dari makamnya muncul keris yang dapat mengalahkan Ondorante.
Keris tersebut dinamai Keris Kyai Jangkung.
Dalam kisah ketoprak ini diceritakan
pula mengapa Ondorante suka marah-marah terhadap orang-orang yang akan
salat di masjid. Ia jengkel mendengar azan, yang oleh Ondorante
bunyinya dipelesetkan menjadi: ‘’lawa bubar…lawa bubar.’’
Merusak beduk karena jengkel suaranya kok dipercaya, dan membuat
orang-orang berdatangan ke masjid untuk salat. Padahal, beduk hanya
terbuat dari kulit sapi. Ia juga jengkel kepada perempuan-perempuan
berkerudung (berjilbab) karena tidak bisa melihat dan menikmati
kecantikannya. Menurut Ondorante, pakai jilbab seperti orang mau ‘’ngundhuh tawon’’.
Kalau dionceki, tokoh Ondorante ini jelas menunjukkan tanda-tanda orang bingung. Persis unen-unen Jawa: gudel bingung. Anak kerbau yang nyrudug-nyrudug tak keruan juntrungnya
karena tidak tahu dan tidak bisa menyesuaikan diri terhadap situasi
kondisi yang dihadapi. Orang bingung sering juga digambarkan seperti ‘’nglangkahi oyod mimang’’. Konon, oyod mimang ada yang mengartikan akar beringin. Namun dalam pandangan lain, oyod mimang adalah akar pohon apa saja yang bentuk dan strukturnya aneh. Ujung akar membentuk belitan berkali-kali dan tidak lagi memanjang seperti lazimnya akar biasa.
Dalam pandangan kejawen, orang bingung digambarkan seperti ‘’kelangan keblat’’.
Seluruh sikap perilakunya jadi kehilangan arah, berputar-putar tak
tentu tujuan. Mau ke utara, jalannya ke selatan. Mau ke barat,
langkahnya menuju timur. Dan celakanya, orang bingung jadi sering
bertindak ngawur, ceroboh, grusa-grusu. Persis seperti Ondorante. Orang bingung sama halnya tengah mengalami kegelapan. Menurut kapitayan
Jawa, siapa pun yang sedang kebingungan, berada dalam kegelapan,
dirundung masalah yang rumit dan pelik, jangan buru-buru bergerak. Dia
harus menemukan ‘’pepadhange ati’’ lebih dulu, karena mata tak
lagi mampu menembus kegelapan atau masalah yang menyelimuti jiwa
raganya. Soalnya, dalam puncak kebingungan, semua jadi jungkir balik.
Atas jadi bawah, putih jadi merah! Nah, ketika kebingungan belum
teratasi, melakukan apa pun kebanyakan hasilnya akan wurung, sia-sia. Ketika bingung, ora dunung, kemudian berbuat ceroboh sampai kesandhung dan kedlarung, akhirnya tentu hanya penyesalan yang kita rasakan. Dan untuk penyesalan seperti itu, di Jawa sudah ada unen-unen yang menunggu dan siap mengejek terang-terangan: ‘’Keduwung nguntal wedhung.’’
Memang, semua orang pernah bingung, tetapi kebingungan itu perlu
dijinakkan lebih dulu sebelum berbuat, sehingga tidak menjadi batu
sandungan yang membuyarkan impian dan harapan.
sumber : suaramerdeka.comLink Download Kethoprak Seri Syeh Jangkung, Andharante
- Serial Syeh Jangkung, Andharante_1
- Serial Syeh Jangkung, Andharante_2
- Serial Syeh Jangkung, Andharante_3
- Serial Syeh Jangkung, Andharante_4
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Serial Syeh Jangkung (Saridin): ANDHARANTE
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono