Ki Nartosabdho – Wisanggeni Krama
Bukan kali ini saja Prabu Baladewa
mempertaruhkan reputasinya cuma untuk melamarkan putra mahkota Hastina
yang idiot itu, Lesmana Mandrakumara. Berkali-kali Raja Mandura ini
menjadi duta panglamar untuk kemenakannya dan berkali-kali pula harus
malu, karena Lamarannya ditolak karena ulah kemenakannya itu.
Setidaknya, Prabu Baladewa pernah
melamarkan Endang Pergiwa putri Arjuna yang ternyata gagal karena
Pergiwa lebih memilih Gatutkaca. Kemudian Baladewaperna juga
dipermalukan ketika melamar Pergiwati yang kemudian dipersunting Raden
Pancawala.
Bukan cuma itu, ketika
Lesmanamandrakumara kasmaran dengan kecantikan Putri Dwarawati yaitu
Siti Sendari, Baladewa juga terlibat langsung dan harus malu lantaran
Abimanyu lebih beruntung dipilih Putri Prabu Kresna ini. Masih dengan
Putri Dwarawati, Lesmanamanrakumara juga pernah menangisi uwaknya untuk
melamar Dewi Titisari yang akhirnya gagal juga, karena Bambang Irawan
jauh lebih menarik daripada pangeranpati Hastinapura yang sombong dan
bloon ini. Lebih tragis lagi, ketika untuk melamar Karnawati, putri
Adipati Karna pun Lesmana terpaksa gagal oleh nasib baik Bratalaras.
Belum lagi Dewi Manuwati yang akhirnya dipersunting Antasena. Juga
Endang Lara Temon, isteri Bambang Senet bahka Nalawati anak perempuan
Gareng-pun, Lesmanamandrakumara harus gigit jari.
Maka tak heran ketika kali ini
Lesmanamandrakumara jatuh hati kepada Putri Negara Tasikmadu, putri
Prabu Karsendra yang bernama Dewi Mustikawati Prabu Baladewa merasa
enggan untuk menjadi duta penglamar bagi keponakannya, tetapi Duryudana
terus berupaya membujuk kakak iparnya. Terlebih setelah mengetahui bahwa
calon pengantin putrid mengajukan tiga persyaratan, yaitu Mustikaning
Angin, Mustikaning Geni (api), Mustikaning Toya (air). Jelas Bukan kerja
gampang bagi Baladewa, kendati Pendhita Durna sudah menyanggupi
mewujudkan permintaan itu.
Pertanyaannya, bukan berhasilkan Baladewa
melamar Mustikawati untuk Lesmanamandrakumara, tetapi bagaimana
Wisanggeni bisa masuk penjadi pesaing Lesmana. Bagaimana pula dia
memenuhi permintaan pengantin wanita. Dan yang lebih penting, apa makna
dan penjabaran Mustikaning Angin, Mustikaning Geni (api), Mustikaning
Toya (air)
Cerita carangan ini memang cukup menarik
untuk kita simak. Bukan saja karena dibawakan oleh “maestro dalang” Ki
Nartosabdo, tetapi juga karena bukan melibatkan Pendhawa dan Kurawa. Ada
Negara lain yang terlibat dalam cerita ini yaitu Negara Tasikmadu
dibawah pemerintahan Prabu Karsendra. Dalam cerita ini juga banyak
ditemukan ajaran filsafat kejawen yang dengan sederhana dikupas oleh Ki
Nartosabdho. Selamat menikmati.
1. Wisanggeni Krama 1
2. Wisanggeni Krama 2
3. Wisanggeni Krama 3
4. Wisanggeni Krama 4
5. Wisanggeni Krama 5
6. Wisanggeni Krama 6
7. Wisanggeni Krama 7
8. Wisanggeni Krama 8
9. Wisanggeni Krama 9
10. Wisanggeni Krama 10
1. Wisanggeni Krama 1
2. Wisanggeni Krama 2
3. Wisanggeni Krama 3
4. Wisanggeni Krama 4
5. Wisanggeni Krama 5
6. Wisanggeni Krama 6
7. Wisanggeni Krama 7
8. Wisanggeni Krama 8
9. Wisanggeni Krama 9
10. Wisanggeni Krama 10
1
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil
download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Ki Nartosabdho – Wisanggeni Krama
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono