Ki Nartosabdho : Sawitri – Setyawan
Sawitri – Satyawan adalah metafora dari
keindahan cinta yang kadang terasa berlebian. Jika ada pendapat cinta
bukanlah untuk memiliki maka pendapat itu akan patah ditangan Ki
Nartosabdho. Cinta ternyata adalah seberapa besar kemampuan kita
membangun rasa saling memiliki. Sekejap tetapi memiliki akan lebih
berarti daripada setahun hanya sekedar mengakui. Demikianlah cerita ini
mengalir lembut dengan sentuhan romantisme yang menggelagak dibumbui
humor yang cerdas dan sehat. Happy ending yang disajikanpun tidak
terkesan berlebihan. Ki Nartosdabdo benar-benar telah memposisikan diri
sebagai seorang maestro drama bukan sekadar tukang bercerita.
Sejatinya cerita ini juga berangkat dari
sempalan epos besar Mahabarata akan tetapi para tokoh yang ditampilkan
jarang kita kenal dalam pagelaran wayang purwa pada umunya. Tokoh utama
dalam lakon ini adalah nenek buyut Prabu Salya, Raja besar Mandaraka
yang ketika mudanya dikenal sebagai Raden Narasoma. Sawitri inilah yang
pada generasi berikutnya melahirkan Salya dan Madrim, ibu Nakula dan
Sadewa, bungsu Pandhudewanata.
Cerita dimulai dari kegundahan Hati Prabu
Haswapati yang melihat putri semata wayangnya belum bersdia menikah
meski sudah menjelang dewasa. Tak ada yang kurang dari puti tuinggal
Raja Madras (Mandaraka) ini. Wajahnya yang cantik, budi pekerti luhur
dan kelembutan hatinya seakan mampu menjinakkan singa yang paling galak
sekalipun. Tak heran banyak raja muda dari penjuru dunia mengharapkan
Sawitri menjadi pendampingnya. Akan tetapi sejauh ini tak seorangpun
yang mampu mencairkan hati sang putri.
Atas saran Resi Sabdalaga Sang prabu
mengadakan sayembara pilih. Tak seperti biasanya, sayembara pilih ini
dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama sang calon harus dipilih
lebih dahulu oleh Dewi Sawitri setelah itu, calon yang tidak terpilih
mempunyai hak untuk merebut sang putri dengan pertarungan secara
ksatria. Tujuannya jelas, sang prabu menginginkan calon menantu yang
bukan saja menjadi tambatan hati sang putri, tetapi dia juga harus
sakti mandraguna sebagai benteng tangguh kerajaan Madras.
Sementara itu, jauh ditengah pertapaan
Bambang Setyawan tengah memeras raga dan bertapa demi kesembuhan
ayahannya yang tiba-tiba hilang penglihatan(buta). Segala cara telah
ditempuh untuk kesembuhan ayahnya. Tetapi sejauh ini usahanya sia-sia
belaka. Ayahnya belum juga bisa melihat terangnya dunia. Dalam keputus
asaannya Bambang Satyawan bertapa memohon wisik dari yang Maha Kuasa
unhtuk membuka jalan baginya bisa berbakti kepada ayahandanya. Apapun
dia pertaruhkan demi kesembuahn sang ayah.
Bethara Narada yang merasa terkesan
dengan kesungguhan hati pemuda ini, memberikan jalan bagi permohonan
Bambang Satyawan akan tetapi dia harus merelakan umurnya menjadi
tinggal setahun lagi. Terdorong bhatinya pada sang ayah, Bambang
Satyawan menerima persyaratan yang diajukan oleh Betara Narada.
Singkat cerita, Bambang Satyawan
mengikuti sayembara pilih yang diuselenggarakan di Negara Madras. Dewi
Sawitri, menjatuhkan pilihan pada pemuda ini dan menyatakan
kesanggupannya untuk mendampingi sebagai isteri dengan cinta dan
kesetiaan yang tulus.
Bethara Narada memberitahu Prabu
Haswapati bahwa calon menantunya ini hanya akan berumur setahun, dan
mempersilahkan untuk mempertimbangkan kembali. Sawitri juga diberitahu
tentang hal ini. Dia diminta untuk menmcabut pilihannya dan memilih
peserta lain diluar Bambang Satyawan. Tetapi Sawitri menolak.
Ketetapan hati dan kekuatan cinta telah membuatnya mantap mencintai dan
meemilih Bambang satyawan kendati dia akan menjadi janda setahun lagi.
Bagaimanakah kisah selengkapnya? Ikuti
saja Lakon Sawitri Satyawan yang dengan manis dibawakan oleh sang
maestro K Narto Sabdho berikut ini. Untuk kompasiana, terima kasih
illusstrasinya.
- Sawitri-Satyawan _01a
- Sawitri-Satyawan _01b
- Sawitri-Satyawan _02a
- Sawitri-Satyawan _02b
- Sawitri-Satyawan _03a
- Sawitri-Satyawan _03b
- Sawitri-Satyawan _04a
1.
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil
download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Ki Nartosabdho : Sawitri – Setyawan
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
1 komentar:
Luwaaaarrrr biasa.... Ki Nartosabdo