Ki H Anom Soeroto - Kresna Duta

Ki H Anom Soeroto - Seri Baratayudha (1) – Kresna Duta

Bagi penggemar wayang kulit, tak ada cerita yang tidak menarik.  Semua lakon punya makna, semua lakon punya jiwa.  Jadi permasalahannya bukan cerita apa yang digelar tetapi pada suaana jiwa yang bagaimana kita menyaksikan pagelaran wayang kulit.
Seperti teman saya yang beberapa waktu lalu, mengirimkan 17 lakon wayang yang masih dalam bentuk kaset pita untuk saya convert ke digital.  Sebelumnya teman saya tersebut telah pula mengirimkan puluhan lakon yang lain, hanya untuk berbagi sambil membuka mata saya pada lakon wahyu yang selama ini dikesampingkan (dalam arti sempit) karena lebih bersifat carangan sesuai dengan imajinasi para dalang, atau lebih ekstrim lagi, sesuai pesanan yang nanggap wayang.  Akan tetapi setelah mencermati beberapa lakon wahyu yang beliau kirimkan, saya jadi tertarik untuk mengoleksi lakon wahyu, sambil menjajagi suasana hati dan kemampuan improvisasi dalangnya.
Baiklah sementara kita lupakan lakon Wahyu, untuk beralih kepada lakon yang benar-benar “Pakem”, yaitu Perang Baratayudha.  Perang Baratayudha secara umum dimulai sejak Kresna Duta sampai Duryudana Gugur yang dalam perjalanannya banyak tokoh-tokoh lain yang terlibat didalamnya.  Baik yang Gugur maupun yang tidak terlibat dalam peperangan.  Seperti, bagaimna dengan Antareja, Antasena, Wisanggeni?
Perang besar antara Pendhawa dan Kurawa ini, menurut Katalog Dahlia Record, dibagi menjadi beberapa lakon dengan urutan sebagai berikut:
  1. Kresna Duta
  2. Bisma Gugur
  3. Ranjapan Abimanyu Gugur
  4. Jayadrata lan Burisrawa Lena
  5. Suluhan Gatutkaca Gugur
  6. Durna Gugur
  7. Karna Tandhing
  8. Duryudana Gugur
Nah kendati saya tidak sekaligus dalam memposting Lakon Baratayudha karena saya harus pula adil untuk memposting materi yang lain, tetapi saya akan mencoba menguploadnya secara berurutan untuk memudahkan saya dalam membuat sinopsisnya.  Baiklah saya akan memulainya dengan Lakon Kresna Duta oleh Ki H Anom Soeroto.
KRESNA DUTA
Inilah babak awal dan pemicu terjadinya perang besar  Baratayudha Jayabinangun yang terkenal itu.  Sejak kalah dalam pertaruhan dadu Pendhawa harus meninggalkan Inderaprastha selama 13 tahun dan bersembunyi selama 2 tahun.  Apabila pada masa itu ketahuan oleh kurawa, maka Pendawa harus memulai dari awal lagi.

Syahdan, setelah berhasil melewati masa sulit tersebut, Pendawa bermaksud untuk meminta kembali Hastina, Idraprasta dan jajahannya dari tangan Duryudana, raja Hastinapura.  Tetapi jangankan mendapatkan respon, menerima kedatangan pendhawapun tidak pernah dilakukan.  Setidaknya ada 3 lakon carangan yang menggambarkan kegagalan Pendhawa dalam meminta haknya tersebut.
Putus asa atas penolakan Duryudana, maka Prabu Drupada menyempatkan diri untuk mewakili menjadi duta ke Negara Hastina, tetapi juga tidak berhasil meluluhkan hati Duryudana yang bertekad untuk mempertahankan kekuasaannya.  Setelah itu, dengan segenap kehati-hatian Pendhawa meminta kepada Dewi Kunthi untuk menjadi duta para Pandawa ke Hastinapura.  Seperti telah diduga, Kunthipun tidak berhasil menarik kembali hak anak-anaknya.  Lalu atas petunjuk Prabu Matswapati, Pendawa memohon pertolongan Raja Dwarawati, Sri Kresna untuk tugasyang sama dengan Kunthi dan Drupada.  Dari sinilah Ki H Anom Soeroto memulai Lakon Kresna Duta.

Di Balairung Keraton Wirata, Prabu Matswapati bersama Para Pandhawa yang telah selesai menjalani 13 hukuman buang duduk dengan gelisah mananti kehadiran Raja Dwarawati.  Kedatangan titisan Wisnu ini atas undangan Prabu Matwapati dan Prabu Puntadewa agar berkenan menjadi Duta Pamungkas meminta kembali hak para Pendawa yang berupa Negara Hastina, Inderprsta dan semua jajahannya.
Prabu Kresna bersedia menjadi duta para Pendawa.  Dengan membawa Raden Setyaki berangkatlah sang duta agung ini ke Negara Hastinapura. Sadar bahwa duta pamungkas ini adalah titisan wisnu maka keyakinan pendahwa dan Prabu Matswapati semakin besar akan kembalinya Negara Hastina kepada keturunan mendiang Prabu Pandhudewanata.
Diperjalanan, Prabu Kresna dihadang oleh Batara Narada, Batara Kanwa, Batara Janaka dan Ramaparasu yang membawa amanat Sanghyang Guru untuk menjadi saksi pertemuan penting dan bersejarah antara Sri Kresna dengan Prabu Duryudana.
Sesuai dengan pesan Pandhawa, Prabu Kresna terlebih dahulu singgah di Ksatriyan Panggombakan, kediaman Raden Yamawidura untuk meminta rest kepada Dewi Kunthi yang sejak kegagalannya menjadi duta anak-anaknya tidak sampai hati untuk kembali ke Wiratha.  Dia lebih suka menenangkan diri di kediaman adik iparnya di Kasatriyan Panggombakan.  Tak berbeda dengan Pendawa dan Matswapati, Dewi Kunthi dan Yamawidurapun menaruh harapan besar Prabu Krsna akan dengan gemilang menjalankan tugas sebagai duta para Pendawa.
Keesokan harinya, barulah Sri Kresna dengan didamping empat dewa menemui Prabu Duryudana yang kala iyu sedang menyelenggarakan pasewakan agung.  Duta agung ini segera menyampaikan pesan para Pendhawa kepada Penguasa Astina yang congkak ini untuk menyerahkan Negara Hastina, Indraprasta dan jajahannya kepada Pendawa guna menghindari pertumpahan darah.

Tak kurang dari Resi Bisma dan Prabu Salya memberikan masukan kepada Duryudana untuk memenuhi janji ketika permainan dadu, akhirnya Duryudana bersedia memenuhi tuntutan Pendawa.  Para dewapun memberikan kesaksiannya sebelum akhirnya kembali ke kahyangan.
Sayangnya, keputusan Duryudan ini tidak bertahan lama.  Sepeninggal para dewa, Dewi Gendari dan Patih Sengkuni, menghasut Durydana untuk mencabut keputusannya.  Alih-alih mempertahankan keputusannya sebagai raja yang berwatak hambeg paramarta, Duryudana justru termakan oleh hasutan Ibu dan Pamannya.  Dia mengingkasri kesanggupannya untuk menyerahkan Negara Astina.  Kemarahannya justru tertumpah kepada Prabu Kresna sebagai Duta para Pandawa.
Inilah pemicu perang besar Baratayudaha Jayabinangun yang terkenal itu. Bagaimanakah kisah selengkapnya, kami persilahkan anda untuk mendengarkan langsung file MP3 Lakon Kresna Duta oleh Ki H Anom Soeroto berikut ini.
Link Download Kresna Duta
  1. Anom Suroto – Kresna Duta_1a
  2. Anom Suroto – Kresna Duta_1b
  3. Anom Suroto – Kresna Duta_2a
  4. Anom Suroto – Kresna Duta_2b
  5. Anom Suroto – Kresna Duta_3a
  6. Anom Suroto – Kresna Duta_3b
  7. Anom Suroto – Kresna Duta_4a
  8. Anom Suroto – Kresna Duta_4b
Title: Ki H Anom Soeroto - Kresna Duta
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono