Ki H Anom Soeroto – Gandamana Lahir

Ki H Anom Soeroto – Gandamana Lahir

Pasewakan agung Negara Pancala tidak seperti biasanya.  Nampak Prabu Suganda atau dikenal pula dengan nama Prabu Gandasena sedang dirundung kesedihan.  Mestinya saat ini dia sedang berbahagia karena tengah menhadapi perayaan tingkeban yaitu upacara 7 bulan usia kehamilan sang permaisuru, Dewi Gandi.
Kendati pada kesempatan itu Prabu Suganda sedang menerima kehadiran Prabu Kuntiboja dari Keajaan Mandura yang berkenan hadir bersama putera mahkotanya yaitu Raden Basudewa, tetapi tidak cukup untuk menutupi kesedihan hati Prabu Suganda.  Disamping itu, akan hadirnya raja Mandaraka yaitu Prabu Mandradipa dan Prabu Pandudewanata dari Astina tidak pula mampu menutup mendung yang menggelayut dihati Raja Pancala ini.
Kesedihan Suami Dewi Gandi ini disebabkan adanya surat dari Raja Candipura yaitu Prabu Bagaswara yang isinya melamar Dewi Gandi.  Jelas ini merupakan tamparan keras bagi Prabu Suganda.  Kendati demikian, dia berusaha untuk bersabar dan menyampaikan kehendak Raja Candipura ini kepada sang permaisurinya.  Jelas Dewi Gandi menolak dan rela mati jika harus menikah dengan raja raksasa ini.  Dia tak hendak menghianati pernihakahannya dengan Prabu Suganda.  Apalagi saat ini dia tengah mengandung buah cinta mereka.
Kejadian ini bukan hanya Prabu Gandi yang tersinggung tetapi juga Prabu Kuntiboja.  Yang menjadi kebimbangan Prabu Sugandi adalah kesaktian Prabu Bagaswara.  Dia sudah memperkirakan bahwa prajuritnya tidak akan mampu menandingi Prajurit Candipura.  Tetapi tidak demikian dengan Kuntiboja.  Sebagai sahabat dan (sekaligus) famili.  Surat Prabu Bagaswara kepada Prabu Suganda seakan menjadi tantangan baginya.  Oleh karena itu, dia bertekad untuk menjadi beteng bagi keutuhan keluarga Prabu Sugandi dan Keraton Pancala.
Pada saat itulah datang utusan dari Candipura yang bernama Raden Bagaspati yang bermaksud menindak lanjuti surat yang telah disampaikan terlebih dahulu yaitu mengenai niat Prabu Bagaswara yang bermaksud melamar Dewi Gandi.  Tidak sabar, surat diterima oleh Raja Mandura, Prabu Kuntiboja.  Mengetahui isi surat dari Prabu Bagaswara, menyulut kemarahan Prabu Kuntiboja.  Terang-terangan dia menantang Prabu Bagaswara mewakili Prabu Suganda.  Raden Bagaspati undur diri untuk melaporkan hasil pisowanan kepada kakaknya.
Sementara itu di Keraton Candipura, Prabu Bagaswara tengah menanti kehadiran adiknya yaitu Raden Bagaspati yang beberapa waktu lalu ditus menyampaikan surat kepada Raja Pancala.  Raden Bagaspati menceritakan hasil pertemuannya dengan Prabu Suganda dan Prabu Kuntiboja.  Mendengar bahwa Raja Mandura pasang badan untuk Raja Pancala menjadikan kemarahan Prabu Bagaswara.  Oleh karena itu ia menyatakan perang baik kepada Mandura maupun Pancala dan bersiap menggempur Keton Pancala.  Raden Basudewa tidak tinggal diam.  Dia bersama Raden Ugrasena telah menyiapkan prajurit untuk menghadapi Serangan dari Kraton Candipura.  Perang tak dapat dihindarkan tetapi sejauh ini kekuatan kedua belah fihak cukup seimbang.  Tetapi ketika Prabu Bagaswara turun gelanggang, Prabu Kuntiboja dapat dikalahkan.
Jauh di lokasi peperangan, terdapat sebuah pertapaan yang bernama Pertapaan Jajarsewu.  Pendeta putri bernama Resi Jarwawati tengah memperbincangkan kegundahan hatinya dengan adik lelakinya yang bernama Resi Jarwadi.  Gegundahan hati sang pendeta puteri ini disebabkan karena mimpi yang diterimanya beberapa malam yang lalu.  Dalam mimpinya Dewi Jarwawati bertemu dengan Raja Astina, Prabu Pandudewanata.  Sejak itu, hatinya tertambat kepada raja muda  putera Abiyasa ini.  Dia bertekad untuk bisa menjadi isteri Prabu Pandu, apapun resikonya.  Oleh karena itu, dia meninggalkan pertapaan Jajarsewu guna mencari lelaki idamannya itu.
Singkat cerita, Resi Jarwawati berhasil bertemu dengan Prabu Pandudewanata yang ketika itu tengah turun dari pertawaan Wukir Retawu, tempat dimana Begawan Abiyasa tinggal.  Resi Jarwawati menyampaikan maksudnya untukk mengabdi menjadi isteri Raja Astina yang gagah perkasa ini.  Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak ternyata Prabu Pandu menolak permohonan Dewi Jarwawati dengan alasan belum ada niat untuk berumah tangga.  Merasa malu atas penolakan Prabu Pandu, Jarwawati ternyata merelakan hidupnya demi cintanya pada Sang Prabu.  Baginya, bunuh diri terasa lebih nikmat.  Resi Jarwawati mati bunuh diri dihadapan Prabu Pandu.
Resi Jarwada yang menyusul kepergian kakaknya, merasa bahwa penyebab kematiannya adalah Prabu Pandu.  Maka dia berniat untuk membalas dendam kepada Prabu Pandu.  Beruntung Semar dapat meredakan kemarahan Resi Jarwada.  Dia menyarankan kepada Resi Jarwada untuk langsung ke Kahyangan Suralaya dan meminta kepada para dewa untuk menghidupkan kembali kakaknya.
Jelas bahwa pada akhirnya Raden Gandamana lahir dari rahim Dewi Gandi.  Kemdudian hari dia menjadi patih di Negara Astina.  Dia rela meninggalkan haknya untuk menjadi Raja di Pancala tetapi lebih suka mengambdi sebagai patih di Negara Hastina. Kemudian hari, banyak cerita yang mengubah kehidupan Pandawa dan Kurawa diwarnai oleh tokoh yang satu ini.  Tak kurang, Raden Kumbayana yang harus rusak wajahnya oleh Gandamana.  Kemudian Fitnah Sengkuni kepada Patih Gandamana yang menjadikannya terusir dari Negara Astina dimana pada akhirnya kedudukan patih berppindah kepada Sengkuni.  Tokoh ini juga mengambil peran besar dalam perang Pamuksa, Perang besar antara Astina dengan Pringgondani. Tapi bagaimana ceritanya kasatria hebat ini lahir?  Bagaimana Nasib Resi Jarwawati yang buuh diri?  Berhasilkah Prabu Bagaswara mempersunting Dewi Gandi?  Apa peran Prabu Pandu dalam kponflik besar di Negeri Pancala? Dan Masih banyak lagi pertanyaan yang hanya akan terjawab apabila anda mendengarkan sampai tuntas pagelaran Gandamana Lahir ini,
Selamat Menikmati
  1. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_1a
  2. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_1b
  3. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_2a
  4. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_2b
  5. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_3a
  6. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_3b
  7. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_4a
  8. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_4b
  9. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_5a
  10. KI H Anom Soeroto – Gandamana Lahir_5b
Title: Ki H Anom Soeroto – Gandamana Lahir
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono