Seperti sudah menjadi niat saya untuk membuat acara mingguan yang saya lakukan tiap sabtu siang, yaitu berburu kaset magnetic untuk mengusir kekosongan dan kesepian.  Pada dasarnya saya tak pernah mengkhususkan diri pada judul atau genre dari kaset yang saya cari itu.  Selama saya suka dan kaset itu masih berbunyi atau paling tidak masih mungkin untuk diperbaiki agar berbunyi, akan saya ambil.

Ketika saya melihat dua buah kaset ketoprak mataram dengan judul Angling Darma, saya jadi teringat betapa cerita itu sudah sedemikian melegenda yang pasti mejadi “cerita wajib” setiap kali ada pementasan ketoprak tobong.  Dari empat kaset yang seharusnya, cuma ada 2 buah itupun satu diantaranya dalam keadaan rusak , maka saya mengurungkan niat untuk membeli kaset itu. Kembali saya ngolak alik kaset bekas lain yang ratusan jumlahnya.  Saya tak menemukan apapun kecuali beberapa kaset keroncong dan langgam jadul dari Pak Gesang.

Pulangnya saya mampir disebuah toko  untuk membeli oleh-oleh buat anak saya yang tak pernah ikut pada acara mingguan saya ini dengan alasan males dan tidak betah.  Ketika melewati bagian kaset dan CD, seperti hantu tiba-tiba Kaset Angling Darmo terlihat dan ternyata hanya satu-satunya kaset ketoprak yang ada disitu.  Kendati mahal dan pasti tak bisa dikembalikan setelah saya convert ke digital, maka “dengan berat hati” aku tetap membelinya. Anda masih ingat cerita Angling Darma ini?  Saya menduga, banyak nama tokoh yang masih melekat di fikiran anda diantaranya, Mliwis Putih, Batik Madrim, Aji Gineng, Nagaraja dan beberapa nama lagi.  Baiklah, akan saya buka memori anda.

Karena banyaknya para raja yang akan memperisteri Endang Setyowati, maka kakak angkatnya yaitu Puthut Janggakusuma mengadakan sayembara perang bagi siapapun yang ingin memperisteri adik angkatnya.  Tak seorang raja / penglamarpun yang bisa mengalahkan Puthut Janggakusuma.  Artinya, sejauh ini Setyowati belum memiliki calon suami.

Prabu Anglingdarma, yang dalam pengembaraannnya menyamar sebagai pemuda desa bernama Putut Janggalelana sampai ke Pertapaan Begawan Maniksutra, ayahanda Setyawati.  Janggalelana jatuhcinta pada pandangan pertama dengan Setyowati dan bermaksud mempersuntingnya.  Maka dia harus berhadapan dengan Putut Janggakusuma.  Dalam pertarungan hebat, Putut Janggalelana dapat mengalahkan Putut Janggakusuma sekaligus membuka tabir penyamaran masing-masing bahwa Janggakusuma sebenarnya adalah Batik Madrim.  Maka disuntinglah Setyowati sebagai permaisuri Prabu Angling Darma dan mewisuda Batik Madrim menjadi Patih di Negara Malawapati.

Nah, saya merasa telah cukup membuka memori anda tentang Prabu Angling Darma.  Untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, kami persilahkan mendengarkan Cerita Ketoprak Angling Darma (Setyowati) oleh Keluarga Ketoprak Mataram Kodam VII Diponegoro pimpina bangong Kusudiharjo dengan dukungan pemain:

Hasil convert pita kaset ke digital saya buat dalam format MP3 dengan bitrate 112 kbps, 44100 Khz, sejumlah 4 file masing-masing 40 Mb, dan bisa anda download disini: