Ki H Anom Soeroto – Begawan Ciptarasa
Pesan
yang ingin disampaikan dalam Lakon ini adalah tentang sifat buruk
manusia yang lebih mengedepankan perasaan curiga dan prasangka. Padahal
apabila dicermati, segala yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang
pantas dicurigai, boleh jadi memberikan manfaat atau bahkan berkah dan
pelajaran berharga. Begitulah, melalui penggambaran karakter para tokoh
dalam lakon ini, Ki Anom Soeroto membuka mata kita, bahwa prasangka
(betapapun kecilnya) tetap saja tidak ada manfaatnya. Guna, Sarana,
Sekti , Wani, Nurut. Itulah dasar untuk mencari penerangan jiwa,
penerangan hati dan penerangan Sukma. Apa yang dimaksud dengan Guna,
Sarana, Sekti , Wani, Nurut dapat anda ketahui setelah rampung
mendengarkan cerita ini.
Di perbatasan Hastina dan Dwarawati
tinggal seorang Pendita Sakti bernama Begawan Ciptarasa. Pertapaan itu
bernama Argaliman. Banyak penduduk Negara Astina maupun Dwarawati yang
berguru kepada Sang Begawan Ciptarasa. Kenyataan ini membuat Prabu
Duryudana khawatir mengingat makin hari pertapaan tersebut semkin
bersinar mengalahkan wibawa Raja Hastina ini.
Mengingat pertapaan tersebut berada di
perbatasan Astina dengan Dwarawati, maka tuduhan Duryudana langsung
dialamatkan kepada Prabu Kresna. Kresna dituduh berada di belakang
Ciptarasa karena dilihat dari sikap dan perilaku pengikut Begawan
Ciptarasa yang lebih mengiblat ke Dwarawati daripada ke Astina. Keadaan
ini sungguh membuat Duryudana khawatir, karena semakin hari kesetiaan
rakyatnya semakin berkurang. Mereka lebih menghormati Begawan Ciptarasa
daripada kepada dirinya yang ratu gung binathara.
Kekhawatiran Duryudana diekspresikan
dengan meminta tolong Prabu Duryudana untuk secara langsung menanyakan
kepada Kresna tentang keberadaan Begawan Ciptarasa. Tentu saja Kresna
tidak bisa menerima tuduhan ini karena memang dia tidak tahu menahu
berdirinya pertapaan di Argaliman dan tidak mengenal secara pribadi
sosok Begawan Ciptarasa. Pendita Durna dan Patih Sengkuni tetap pada
keyakinaannya bahwa Raja Dwarawati berada di balik semua ini.
Jalan tengan diambil oleh Prabu Baladewa.
Dia mengajak semua yang bersengketa untuk langsung ke Argaliman guna
secara langsung menemui Begawan Ciptarasa. Menayakan atas dasar apa dan
ijin siapa hingga dia berani mendirikan pertapaan disana. Usul ini
disetujui. Mereka bersama menuju Argaliman dan bertemu langsung dengan
Begawan Ciptarasa.
Siapa Begawan Ciptarasa, bagaimana dia
bisa mendirikan pertapaan di Argaliman. untuk tujuan apa dan masih
banyak lagi pertanyaan yang tentu menyertai anda ketika membaca synopsis
sederhana yang saya tulis ini. Tetapi sebagaimana sering saya katakana,
sinomsis saya justru akan mengotori keindahan cerita yang memang sudah
sangat sempurna digelar oleh Ki H Anom Soeroto, maka mendengarkan dengan
tuntas adalah jawabannya. Selamat menikmati dan silahkan mengunduh
filnya, disini
(Terima kasih anda telah mampir di blog ini. Jika sudah berhasil
download file kami, mohon tinggalkan komentar untuk perbaikan selanjutnya)
Title: Ki H Anom Soeroto – Begawan Ciptarasa
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Martono